ARTICLE AD BOX
Aston Villa memastikan tiket delapan besar lewat kemenangan agregat 6-1 atas Club Brugge. Kemenangan 3-0 di leg kedua menunjukkan kehebatan taktik Emery di Villa Park, Kamis (13/3) dinihari WITA.
Bagi Emery, duel melawan PSG tak sekadar pertandingan biasa. Dia ingin menebus kenangan pahit saat gagal di Liga Champions bersama klub Prancis itu.
Emery pernah membawa PSG menang 4-0 atas Barcelona pada 2017. Namun, PSG tersingkir setelah kalah 1-6 pada leg kedua dalam laga yang penuh kontroversi. PSG adalah tim muda dan berbahaya yang baru saja menyingkirkan Liverpool di babak 16 besar.
Emery gabung PSG pada 2016 usai sukses di Sevilla, dengan menjuarai Liga Europa. Dia memenangkan satu gelar liga, tetapi gagal membawa PSG berjaya di Liga Champions. Kekalahan dari Barcelona tersebut jadi momen pahit dalam kariernya. PSG sempat unggul 4-0, tetapi kalah 1-6 di leg kedua setelah tiga gol di tujuh menit terakhir.
Kini, Emery punya kesempatan membalas dendam. Dia akan memimpin Aston Villa melawan PSG yang ditangani Luis Enrique, pelatih Barcelona saat laga bersejarah itu terjadi.
Saat Emery tiba pada Oktober 2022, Aston Villa nyaris terjebak di zona degradasi. Namun, dia langsung membawa perubahan besar dalam waktu singkat. Villa menembus empat besar Premier League musim lalu. Musim ini, mereka juga tampil impresif di Liga Champions dengan strategi disiplin khas Emery.
Keputusan Villa memilih Emery terbukti tepat. Nama lain seperti Ruben Amorim, Julen Lopetegui, dan Mauricio Pochettino sempat dipertimbangkan, tetapi Emery adalah pilihan terbaik.
Selain Liga Champions, Villa juga masih berjuang di Premier League dan Piala FA. Mereka saat ini di peringkat kedelapan dan hanya terpaut empat poin dari Chelsea di posisi keempat. *