ARTICLE AD BOX
Korban tercatat masih berstatus pelajar dan anak di bawah umur. Pemerintah Daerah menyoroti pentingnya pola asuh orang tua terhadap anak, agar dapat mencegah terjadinya kembali kasus serupa.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka menyebut usia remaja umumnya merupakan fase krisis. Banyak remaja yang mengalami tekanan emosional akibat kurangnya dukungan yang diterima, dari lingkungan sekitar utamanya keluarga.
Bagi remaja yang tengah mencari jati diri, tidak adanya ketahanan mental yang cukup, akan berpengaruh juga bagi mereka saat menjadi orang dewasa. Sehingga sudah seharusnya, orang tua harus lebih banyak mendengarkan anak-anaknya, dibanding hanya memberikan perintah atau larangan yang keras.
Riang Pustaka menambahkan, saat anak sudah berpacaran, orang tua sebaiknya tidak langsung melarang, tetapi lebih mendampingi dan memahaminya, agar anak merasa nyaman berbicara tentang masalahnya. Karena menurutnya, orang dewasa di usia matang pun bisa saja menangis ketika mendapat tekanan. Apalagi remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri.
“Orang tua perlu memahami dan mendampingi agar anak merasa nyaman berbicara tentang masalahnya. Ketika ada masalah dalam hubungan mereka, orang tua dapat cepat tanggap memberikan solusi,” ujarnya, pada Kamis (13/3) siang.
Menurutnya, penting untuk tidak membungkam kebiasaan emosi anak sejak kecil. Seperti melarang mereka menangis tanpa memberikan ruang untuk mengekspresikan perasaannya, karena dapat berdampak negatif di masa depan. Sebab dengan itu, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang memilih diam saat menghadapi masalah. Hal ini perlu diubah oleh orang tua.
”Jangan sampai anak kemudian berubah menjadi individu yang memilih diam, saat menghadapi masalah, ketika mereka tidak terbiasa mengekspresikan perasaannya sejak kecil,” lanjut Riang Pustaka.
Kasus bunuh diri di kalangan remaja menjadi perhatian serius karena dampaknya terhadap keluarga dan masyarakat. Peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sangat penting untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis anak. Pemberian ruang untuk mereka guna mengungkapkan perasaan tanpa takut dihakimi, juga wajib diperhatikan.
Ia menyampaikan, Dinas P2KBP3A Buleleng menyediakan layanan konseling bagi anak-anak dan remaja, utamanya bagi mereka yang membutuhkan pendampingan psikologis. Namun, peran keluarga tetap menjadi kunci utama, dalam membentuk mental yang kuat pada anak.
Sebab menurutnya layanan yang diberikan oleh dinas tidak akan berpengaruh, apabila kebiasaan keterbukaan dan komunikasi tidak dilatih sejak kecil. Hal ini juga berdampak ketika mereka mencari bantuan untuk menghadapi masalah. 7 mzk